TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA AGAN !!! SEMOGA BERMANFAAT UNTUK MENAMBAH LIBIDO DAN MENAIKKAN NAFSU SEKS AGAN.APABILA AGAN SETELAH MEMBACA TIDAK SANGE DIANJURKAN SEGERA KONSULTASI KE DOKTER SPESIALIS KELAMIN TERDEKAT...

Monday, September 25, 2017

CERITA JAMIN SANGE - TANTE UMI TUKANG PIJIT++

CERITA SEKS

CERITA JAMIN SANGE - TANTE UMI TUKANG PIJIT++.Tante Umi seorang janda yang sudah lama menjanda dan berprofesi sebagai tukang pijat, untuk memuaskan hasrat sex-nya dia selalu memberi bonus ML untuk pelanggannya.

Aku wanita yang berumur 37 tahun dengan status janda 2 anak. Aku sudah lama berpisah dengan mantan suamiku, karena permasalahan ekonomi. Kedua anakku dibawa pergi mantan suamiku ntah kemana. Tidak ada nomor yang bisa dihubungi. Dulu berpisah di kala anak-anak masih kecil berusia 12 tahun dan 5 tahun. Mungkin mereka sekarang lupa bahkan tidak mengenaliku.
CERITA SEX - CERITA 18+ - CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - Aku sudah lama menjanda sekitar 10 tahun,banyak pria yang ingin menikahi tapi aku enggan. Trauma pernikahan sudah melekat di hatiku. Paling sebatas teman tapi mesra saja, melakukan hubungan layaknya suami istri tetapi aku tidak mau di nikah secara resmi. Pernah ada lelaki bujang mendekatiku ingin serius denganku tetapi selalu saja aku tolak.
Walaupun janda beranak 2 aku nggak kalah dengan wanita perawan dan ABG jaman sekarang. Penampilan yang super nyentrik itulah aku. Rambut panjang berkulit putih itu aku, badan sedikit memel tidak terlalu gendut. Orang sekitar kerap menjulukiku dengan sebutan janda kembang. Payudara yang montok pantat semok itulah aku.
Aku sering mengkonsumsi pengencang payudara agar tetap terlihat segar. Kewanitaan ku pun aku rawat supaya tetap keset layaknya perawan. Berpakaian seksi sudah menjadi kebiasaanku, tetanggaku tidak menghiraukan tentang caraku berpakaian karena aku tipe janda yang tidak suka mengganggu tetangga sekitar. Aku selalu mencari pria-pria yang jauh dari rumah.
BACA JUGA!!! CERITA JAMIN SANGE - SEKS DENGAN IBU TIRI MONTOK

Kalau hanya tetangga sendiri aku nggak begitu ngefek. Gairah seksku yang tinggi selalu aku lampiaskan kepada pria-pria yang menyukaiku dan selalu datang ke rumah. Panggil saja aku tante Umi, kebanyakan orang memanggilku tante. Aku bekerja sebagai tukang urut atau pijat. Banyak pelangganku dari yang muda hingga yang berusia senja.
Di depan rumah tertera tulisan “Pijat Capek Tante Umi”, terkadang orang datang ke rumah tapi kebanyakan aku yang harus mendatangi rumah maupun kost anak-anak muda. Pekerjaan ini sudah aku tekuni selama 8 tahun , hidup sendiri mencari sesuap nasi untuk diriku sendiri. Memijat kesana kemari hingga larut malam sudah biasa. Wanita juga aku layani, tidak hanya pria saja.

Kalau pria sih ada plus-plusnya, biasalah yang namanya pria pasti meminta yang lebih. Tetapi kebanyakan memang pria pelanggan aku, sekali urut 2 jam sehari bisa dapat 5 orang. Lumayan lah 50.000 ×5 udah dapet 250 rbu, kalau pria semua enak ada bonusnya. Ya bonus uang, bonus kenikmatan yang tak ternilai harganya.
Urutan ku memang mengarah untuk membangkitkan gairah seks, apalagi kalau yang mau di urut Cuma pakai sarung. Kesempatanku untuk mengelus-elus tubuhnya dan pastinya aku juga semangat untuk memijit. Kebanyakan pria yang aku urut pasti jadi horni penisnya tegak , itu sangat menyenangkan sekali.
Kalau berangkat memijit aku memakai baju tertutup tetapi tetap terlihat seksi. Jika sudah sampai di rumah pelanggan aku ganti baju mengenakan celana pendek dan kaos ketat. Karena mijit pasti keringat bercucuran, mengurangi rasa curiga istri pelanggan itu juga harus tetap di jaga. Kebanyakan sudah banyak yang percaya denganku, aku pandai meyakinkan orang.
Jadi nggak bakalan curiga jika pijit aku ini plus-plus. Pernah aku di telepon seorang pria namanya Pak Edi dia tinggal di komplek Perumahan megah di samping desaku. Aku bersiap diri untuk berangkat ke rumah itu. Aku mengendarai ojek langganan yang sudah biasa mengantarku. Sesampainya di depan rumah Pak Edi aku mengetuk pintu, seorang wanita membukakan pintu,
“silahkan masuk mbak..,”ucap wanita setengah tua itu.
“iya bu…”
“suami saya kecapekan mbak , saya dikasih tau tetangga sekitar kalau mbak Umi terkenal sebagai tukang urut suami saya ingin mencoba mbak..”
Setelah ngobrol 15 menit aku dipersilahkan masuk ke kamarnya. Tampak Pak Edi sudah berbaring di tempat tidur lesehan yang sudah disediakan. Dengan mengenakan sarung dan kaos tipis tampak sedang tertidur pulas,
“pak..bangun ini Mbak Umi sudah datang..”
Pak Edi terbangun dari tidur pulasnya, dia tampak terkejut melihatku. Kemudian istrinya berpamitan untuk pergi ke swalayan . Aku hanya ditinggal berdua di kamar bersama Pak Edi. Seperti biasa aku ganti kostum, menggunakan celana pendek dan kaos ketat. Terlihat belahan susuku yang bohay. Pak Edi melirik aku sedang ganti pakaian.
Aku sudah menangkap sinyal-sinyal seks di wajah Pak Edi. Sambil ngobrol aku mengurut Pak Edi dari kaki yang aku urut, aku sudah terlihat nafsu banget. Bulu- bulu kakinya yang banyak membuat aku geli, aku mudah banget horni. Baju tipisnya di lepas karena Pak Edi keringetan.
Badannya kekar dada berbulu terlihat sangat jantan. Gairahku muncul secara perlahan, Pak Edi tampak menikmati urutanku yang sedikit menggairahkan ini,
“sudah lama mijit ya, enak banget sih mbak..”
“iya..pak sudah 8tahun ini..”
Aku urut paha pak Edi yang besar itu hingga ke selakangannya, didalam sarung tanganku menggerayangi pahanya,
“lepas aja ya pak sarungnya biar lebih nyaman mijitnya..”
CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - CERITA SEX - CERITA 18+ - Pak Edi menuruti perintahku, aku melepas sarung merah itu. Ternyata Pak Edi hanya memakai celana dalam saja. Aku coba membangkitkan gairah pak Edi terlihat penisnya semakin membesar . Aku semakin horni deh lihat pak Edi. Hanya memakai celana dalam dada lebat dengan bulu-bulu. Aku elus dada sambil aku urut dengan lembut.


Pak Edi melihat aku yang sedang mengurut dadanya. Wajah ku berhadapan dengan wajahnya, terlihat sangat jelas payudara saya terlihat jelas belahannya. Aku membungkukkan badan membuat pak Edi horni. Tiba-tiba Pak Edi mengelus tanganku, yang sedang mengurut dadanya.
Saat mengelus tanganku, nafsuku mulai meninggi belahan payudaraku dipegang dengan kedua tangannya,
“boleh mbak aku memegang payudaramu yang montok ini, aku ingin mencoba kenikmatanmu mbak..”
Pak Edi sangat terasa bergairah sejak awal aku mengurutnya, ternyata dia sudah memendam nafsu dari tadi. Aku memperbolehkan Pak Edi memegang payudaraku ini, kedua tangan sudah membuka kaosku. Terlihat payudaraku menggantung besar, aku melirik kebawah penisnya tegang sangat besar.
Terlihat dari celana dalamnya yang tipis terasa sesak karena penis semakin memanjang. Aku hanya memakai bra, tak lama kemudian Pak Edi membuka bra ku. Meremas payudaraku, memainkan putting susuku. Diputar-putar putingnya hingga gairah ku memuncak tak tertahankan,
“boleh pak kalau mau cium sepuas bapak saya layani..”, ucapku sambil tangan kanan memegang penisnya itu.
Pak Edi mengulum ujung puting menciumi secara bergantian, terlihat sangat ganas dan horni banget dia. Aku basah tak tertahankan, memekku basah. Aku langsung melepas celanaku, aku sudah telanjang bulat. Terlihat memekku yang berbulu dan besar, Pak Edi bangun dari tidurnya. Kemudian duduk diatas sofa, aku menghampirinya.
Dia duduk membuka selakangannya sangat lebar, langsung aku pegang penisnya. Aku kocok penis panjangnya, aku jilat selakangan hingga ke pusar. Sangat nikmat, Pak Edi mendesah keras,
“ahhhhh….aaahhhhhhhh..aaahhhhh, enak banget mbak lagi mbakk…”
Terus memintaku untuk mengulum penisnya, aku kulum ujungnya. Kedua tangan pak Edi meremas susuku. Jemarinya memutar-mutar putting susuku kembali. Semakin horni aku, aku mengocok penis pak Edi sambil mengulum nya. Aku basah lagi masturbasi lagi, nikmat banget.

Setelah aku kulum penisnya lama , pak Edi menyuruhku duduk. Secara bergantian memuaskan satu sama lain. Aku duduk membuka kedua kakiku lebar , pak Edi yang kekar jongkok tangannya mengelus memekku. Mengelus-elus terus hingga aku sangat horni, bulu –bulu ku yang lebat menggemaskan,
“ooohhh…ohhhhh.. pak..lagi pak..ahhhh..”
Pak Edi mencari lubang memekku , dia coba memasukkan jarinya ke lubang. Setelah itu mulutnya mengulum memekku hingga basah lagi. Berkali – kali aku basah .5x hingga memekku terlihat sangat basah. Kuluman pak Edi sangat nikmat tidak terlalu kasar , lembut tapi pasti. Baru kali ini aku dipuaskan pelanggan,biasanya aku yang harus membangkitkan gairahnya.
Badannya yang kekar itu naik di pangkuanku. Dia menggesekkan penisnya ke memekku yang sudah basah. Tak lupa bibirnya menciumi bibirku sangat nikmat. Semakin licin ujung penis masuk ke dalam lubang memekku. Pak Edi terus mencoba memasukkan hingga ke dalam, keluar masuk sangat nikmat,
“ahhhh…ahhhhhh…ahhhh terus pak lebih keras ohhhhh…….”
Akhirnya tak lama kemudian sperma keluar membasahi tubuhku,
“croooottt…crooootttt…”
Setelah itu pak Edi berbaring di ranjang, aku membersihkan badanku memakai pakaianku kembali. Terlihat pak Edi masih telanjang bulat, aku membersihkan tubuhnya. Kemudian aku pakaikan celana dalam Pak Edi dan menutupinya selimut. Aku keluar dari kamar tampak istrinya menunggu di ruang tamu. Untung aja nggak masuk ke kamar padahal pintu tidak terkunci.
Istri pak Edi memberikah upah yang di masukkan ke dalam amplop. Aku berpamitan dan mengucapkan terimakasih. Tukang ojek sudah menungguku di luar dan berkata,
“buruan mbak Umi, di rumah sudah ada yang menunggu mbak dari tadi” ucap tukang ojek langgananku.
Sesampainya di rumah aku lihat seorang pria menungguku,
“mari mas masuk, mau urut ya mas “
”saya mau konsultasi tante..” ucap pria itu.
Namanya Beni umur 30 tahun dia menceritakan keluhannya tentang seks. Dia kurang lincah dalam melakukan seks dengan istrinya, dia memintaku untuk mengajarinya cara ngeseks dan muasin pasangan. Dalam hati aku bertanya-tanya baru kali ini ada pelanggan aneh bukannya minta urut malah minta diajarin ngeseks. Dengan senang hatilah aku melakukannya,
“tunggu sebentar ya mas ..”
Aku mandi dan membersihkan badan karena lengket dan bau sperma Pak Edi yang masih menempel di tubuhku. Setelah usai mandi aku menuju ruang tamu dengan menggunakan daster pendek. Sengaja tak menggunakan bra biar putting susu terlihat menonjol,
“sini mas masuk ke kamar ku..”
Beni masuk ke kamarku, aku mengunci pintu. Dia yang mengenakan kemeja dan celana panjang aku lepas perlahan kancing bajunya. Dia terus memandangi tubuhku yang seksi ini, dia hanya memakai boxer pendek saja,
“Beni..sini sayang peluk tante dengan erat…”
Dia memelukku dengan erat dan menciumi bibirku yang merona. Tampak dia bersemangat dan bergairah, kalau ini nggak perlu diajarin udah pinter menggairahkanku,
“Ben, pegang payudara tante dong cium boleh remas perlahan hingga tante mendesah manja, terus kamu mainin putting susu tante..setelah itu coba kamu julurkan lidahmu. Jilat putting tante yang hitam besar ini mainkan lidahmu sayang….”
Beni menuruti perintahku tanpa tertinggal satupun. Kedua tangan meremas dengan keras, bibirnya mendekati putting susuku. Dia julurkan lidahnya menjilat mengelilingi putingku ,
“akkkhhhhhh…Beni terus sayang teruskan, ahhhhhh….”
Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan ini, kemudian dengan reflek Beni memegang memekku yang besar ini. Mengelus-elus manja menggairah kan nafsuku, dia sudah terbawa nafsu tanpa aku suruh dia sudah pandai memainkan jemarinya. Dia menciumi memekku dengan perlahan,
“nggak usah ragu ayo teruskan Beni..”
CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - CERITA SEX - CERITA 18+ - CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - Tampak sangat bersemangat dia menciumi memekku , terlihat penisnya menggantung sangat besar (lebih besar dari punya pak Edi). Nggak tahan pengen dimasukin penisnya , Beni terlihat sangat bergairah. Beni sudah memuncak menggelamuti memekku yang basah, tak kuasa dia langsung memasukkan ujung penisnya ke memekku. Tanpa basa basi dia memainkan penisnya di dalam lubang kenikmatanku,

“aahhhhh…ahhhhhh…ahhhhhhh” desahan yang sangat keras.
Tak lama kemudian keluar sperma Beni didalam, dia tampak ketakutan,
”nggak usah takut Ben tante udah pakai kontrasepsi jadi nggak bakalan hamil..”
“makasih ya tante sudah mengajariku ,..” ucap Beni dengan terlihat sangat puas.
Itulah cerita singkatku yang setiap hari mengurut para pria dan melayani gairah seksnya. Maka dari itu aku nggak pernah mau menikah dengan seorang pria biar aku bisa bebas menikmati banyak pria.

No comments:

Post a Comment