TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA AGAN !!! SEMOGA BERMANFAAT UNTUK MENAMBAH LIBIDO DAN MENAIKKAN NAFSU SEKS AGAN.APABILA AGAN SETELAH MEMBACA TIDAK SANGE DIANJURKAN SEGERA KONSULTASI KE DOKTER SPESIALIS KELAMIN TERDEKAT...

Thursday, October 12, 2017

CERITA JAMIN SANGE - TANTE AMEL YANG HAUS SEKS AKHIRNYA MENDAPATKAN KEPUASANNYA

CERITA SEKS

CERITA JAMIN SANGE - TANTE AMEL YANG HAUS SEKS AKHIRNYA MENDAPATKAN KEPUASANNYA.Menjadi istri yang setia merupakan cita-cita kebanyakan wanita, termasuk diriku. Amel namaku, umurku 37 tahun. Aku sudah menikah selama 15 tahun dan sudah dikarunia 2 orang anak laki-laki yang berumur 13 dan 10 tahun. Mas Joko adalah suamiku, umurnya lebih tua 5 tahun dari aku. Dia bekerja di sebuah instansi pemerintahan dan memiliki kedudukan yang cukup bagus sehingga kehidupan ekonomi keluargaku lebih dari cukup.


CERITA SEX - CERITA 18+ - CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE -Awalnya kehidupan ranjang kami baik-baik saja. Mas Joko selalu bisa memuaskanku, begitu juga dengan aku yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk suamiku. Namun perlahan-lahan Mas Joko berubah. Sikapnya sekarang seperti malas kalau berhubungan denganku. Dulu sebelum melakukan intim biasanya Mas Joko suka merayuku dengan hal-hal yang romantis tapi sekarang langsung masukin aja bahkan tanpa pemanasan. Tak jarang juga hubungan intim aku dengan Mas Joko tidak lebih dari 5 menit. Hampir dua tahun terakhir aku tidak pernah mencapai orgasme kalau ditidurin Mas Joko.

Kadang aku suka bertanya-tanya, apakah Mas Joko punya wanita lain selain aku sehingga sudah tidak bergairah lagi dengan aku? Atau apakah aku ini sudah tidak cantik lagi di mata Mas Joko?

BACA JUGA!!! CERITA JAMIN SANGE - BU HAJI SANGAT MENIKMATI KONTOL BESAR

Padahal menurut ibu-ibu komplek aku termasuk ibu yang ‘segar’ karena rajin merawat tubuhku. Kadang sehabis mandi aku suka berkaca sendiri sambil telanjang. Kuperhatikan bagian tubuhku satu persatu. Memang wajahku sekarang mulai ada kerutan-kerutan namun aku rasa dengan rambut panjang lurus dan hidungku yang mancung aku masih cantik.

Tubuhku memang sudah tidak langsing lagi seperti muda dulu tapi aku rasa tubuhku masih kencang dan menarik tidak seperti ibu-ibu komplek teman arisanku yang sudah banyak lemak yang bergelambir. Payudaraku walau sedikit bergelantung tapi aku rasa masih seksi dengan ukuran sebesar 38B. Apalagi pantatku yang besar montok, aku rasa juga anak muda sekalipun ga banyak yang pantatnya semontok aku. Memang kehidupan ranjangku akhir-akhir ini menyiksaku, namun sebisa mungkin aku menjaga kesetiaanku terhadap Mas Joko sama halnya seperti aku menjaga keperawananku dulu.

Awalnya aku menerima saja keadaan ini, namun saat aku berkenalan dengan dunia maya. Memang baru sebulan ini kami berlangganan internet di rumah kami, itu juga karena anak kami yang paling besar merengek-rengek memintanya. Awalnya aku tidak pernah tertarik dengan namanya internet namun karena kejadian itu semuanya berubah.

Waktu itu suatu malam ketika aku habis berhubungan intim dengan Mas Joko yang seperti biasanya aku tidak mencapai orgasme. Saat itu aku tidak bisa tidur, Mas Joko dan anak-anak sudah pada tidur semua makanya aku iseng menyalakan komputer dan membuka internet. Awalnya aku hanya membuka situs tentang pakaian-pakaian wanita, lalu aku membuka tentang alat-alat kebugaran.

Waktu membuka situs tentang alat kebugaran di bagian bawah situs tersebut terdapat iklan tentang ‘sex toys’. Aku pun penasaran dan lalu ku klik link tadi. Awalnya aku terkejut saat kubuka situs itu langsung muncul barang-barang yang bentuknya seperti penis. “mungkinkah alat-alat ini yang dipakai untuk masturbasi?” tanyaku dalam hati. Aku memang tau apa itu masturbasi tapi aku belum pernah mencoba karena aku tidak tahu bagai mana caranya.

Lalu rasa penasaranku semakin besar, kuketikan kata “cara masturbasi” di google.
Lalu muncullah situs-situs yang menjelaskan tentang masturbasi. Kubuka halaman tadi dan kubaca dengan seksama sambil membayangkan mainan berbentuk penis tadi masuk ke memekku. Tanpa kusadari tangan kanan ku sudah masuk ke dalam daster tidurku dan mengelus-elus celana dalam ku. Kurasakan rembesan basah mulai terasa di celana dalamku. Aku pun semakin menikmati dan kumasukan jari ke ke dalam celana dalam dan aku mulai memainkan klitorisku.

Semakin cepat dan cepat aku memainkan klitorisku dan khayalanku terbang membayangkan tentang penis, tapi ntah penis siapa, yang pasti penis yang besar yang menghujam-hujam memek ku. Aku pun mencapai orgasme, orgasme yang selama ini terpendam dan tertahan. Terasa nikmat sekali sampai-sampai celana dalamku basah sekali terkena cairan memekku. Setelah selesai orgasme aku pun bisa tertidur pulas.

Pagi hari aku bangun dengan perasaan yang berbeda. Hasratku yang terpendam telah tersalurkan meski dengan masturbasi. Kini pun aku telah siap memulai hari baru dengan ceria.

Seperti biasa setelah suamiku pergi kerja dan anak-anak berangkat sekolah tinggallah aku sendiri. Pekerjaan rumah telah menantiku, namun aku dahulukan ke warung Bu Tuti karena kalau terlalu siang suka kehabisan sayuran untuk ku masak. Setelah berdandan alakadarnya aku pun pergi ke warung Bu Tuti. Aku masih mengenakan daster yang tadi malam dan aku juga belum mandi karena biasanya setelah beres semua kerjaan aku baru mandi.

Aku belanja sayuran untuk kumasak di hari itu. Namun entah kenapa hari itu aku membeli timun padahal aku sendiri tidak tahu mau diapakan timunnya. Mungkin gara-gara saat kupegang timun tadi aku langsung kepikiran yang tadi malam.

CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - CERITA SEX - CERITA 18+ - Sesampainya di rumah aku langsung membongkar kantung plastic belanjaan tadi. Timun lah yang aku cari, aku pegang-pegang sambil kunyalakan computer. Aku langsung membuka situs yang tadi malam, namun aku rasakan aku inginkan sesuatu yang lebih. Aku pun mulai mencari-cari dan sampailah pada sebuah situs yang menyajikan pornografi dalam bentuk video.

Untuk beberapa saat aku memperhatikan video tadi. Adegan yang diperankan oleh orang-orang bule yang cantik mulus dan laki-laki dengan kontol yang gede, yang gedenya hampir sama dengan timun yang kupegang. Adegan itu dimulai dengan saling ciuman dengan permainan lidah. Jantungku mulai berdetak tak beraturan, terasa panas mengalir. Aku pun mulai merasakan rangsangan birahi yang menggebu.

Adegan dilanjutkan dengan hisapan kontol sang lelaki oleh sang wanita. Adegan yang baru bagiku karena selama ini aku belum pernah mencobanya dan Mas Joko pun belum pernah memintanya. Tanpa disadari aku pun mulai mulai menjilat-jilat timun yang kugenggam tadi dan tangan kiriku meraba-raba memekku yang sudah basah.



Adegan pun berlanjut, begitu juga dengan timunku. Timunku perlahan-lahan sampai ke memek ku, dengan perlahan-lahan aku masukan. Rasa yang sangat aku rindukan. Otot-otot dinding memekku terasa terpenuhi dengan timun yang berukuran cukup lumayan besar. Sungguh aku merindukan kontol yang besar dan tahan lama. Dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang hebat.
Sudah sebulan lebih aku memuaskan hasratku dengan masturbasi di depan computer. Hampir setiap pagi ketika suami dan anak-anak sudah berangkat aku pasti melakukannya.

Mulai dengan melihat adegan bokep barat, india, Indonesia, negro sampai dengan membaca CERITA JAMIN SANGE. Mulai dari dengan jari tangan, timun atau pun terong aku memuaskan birahiku. Namun tetap saja aku merindukan kontol asli yang bisa memuaskanku. Bukan seperti kontol Mas Joko yang kecil dan kendur meskipun sudah ereksi, yang hanya bertahan 3 menit. Tapi kontol laki-laki sejati yang bisa memuaskan hasrat birahiku.



Aku menjadi wanita yang terobsesi dengan kontol. Setiap laki-laki yang jumpai aku selalu membayangkan kontolnya sebesar apa. Aku selalu berimajinasi kalau kontol-kontol mereka itu menghujam memekku dengan perkasanya seperti adegan-adegan bokep di internet yang selalu kutonton saat masturbasi. Namun itu hanya dalam hayalanku. Aku tidak ada keberanian untuk merasakan kontol selain kontol suamiku. Atau juga memang tidak ada kesempatan.

Hingga suatu hari kakak perempuanku menitipkan anaknya Rico di rumahku. Rico baru saja lulus kuliah, umurnya 22 tahun. Dia mau mengikuti wawancara kerja di kota ku. Wawancara kerja itu dilakukan beberapa tahap sehingga tidak selesai dalam satu hari makanya kakakku menyuruhnya untuk tinggal di rumahku dan kalau sudah pasti diterima baru mencari tempat kost.

Hari itu seperti hari senin yang biasa. Jam 7 pagi seperti biasanya anak dan suamiku sudah berangkat dari rumah. Aku pun mulai menyalakan computer untuk ritual masturbasi yang sudah menjadi rutinitas akhir-akhir ini. Namun ketika aku mau membuka internet aku teringat sepupuku Rico yang baru datang subuh tadi dengan kereta malam. Aku pun hendak mengurungkan niatku untuk masturbasi takut nanti ketahuan Rico.

Namun birahiku nampaknya sedang bergelora pagi ini. Aku nekat untuk tetap melakukan masturbasi. Aku berpikiran kalau Rico  akan tertidur pulas karena kelelahan setelah perjalanan panjang. Aku pun segera naik ke lantai 2, kamar tamu yang kami siapkan untuk Rico. Aku hendak mengecek dia, apakah masih tertidur atau sudah terbangun.
Kalau masih tertidur maka bebaslah aku bermasturbasi.

Aku dapati pintu kamar ruang tamu itu sedikit terbuka, kunci kamar itu memang sudah lama rusak sehingga pintunya tidak dapat tertutup rapat. Dari celah pintu itu aku lihat Rico masih tidur terlentang. Aku pun lalu melangkah untuk kembali ke ruang tamu yang terdapat komputer. Namun baru 2 langkah aku kembali ke pintu tadi. Aku memperhatikan pemandangan yang tadi sempat terlewat. Aku memperhatikan tonjolan di celana boxer yang Rico kenakan saat tidur terlentang. Sungguh besar tonjolan kontol di celana boxer Rico itu.

Khayalan nakalku pun mulai melayang seiring tingginya birahiku pagi itu. Aku membayangkan seberapa besar kontol yang ada di dalam celana Rico tersebut. Ah tidak, dia kan keponakanku. Aku mencoba berpikiran rasional. Aku mencoba menepikan khayalan nakal di otak ku. Namun semua itu sia-sia, tanpa sadar tangan kananku sudah masuk ke dalam dasterku. Tanganku sudah mengelus-elus memek yang masih terbungkus celana dalam.

Ah, persetan dengan keponakan. Nafsu birahi telah menguasaiku. Aku pun mulai membuka celana dalam merah yang aku kenakan. Tanganku kian gencar memainkan memek ku yang sudah basah. Aku membayangkan besarnya kontol Rico yang masih tertidur. Belum ereksi aja sudah menonjol besar seperti itu apalagi kalau sudah ngaceng. Ah.. pasti nikmat rasanya jika kontol Rico yang sepertinya besar itu menghujam di memek ku. Dengan posisi duduk di kursi di depan pintu aku terus mengocok memek ku dengan jari-jari ku dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang sungguh nikmat.



Setelah selesai ritual masturbasi yang tidak sesuai rencana itu aku melanjutkan pekerjaan rumah yang telah menjadi rutinitasku. Sepanjang melakukan pekerjaanku itu pikiranku terus terbayang kontol Rico  yang baru aku lihat sebatas tonjolan. Aku terus memperkirakan seberapa besarnya, seberapa panjangnya, kencangnya seperti apa, tahan seberapa lama. Ah, semakin lama semakin penasaran aku akan kontolnya Rico. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, Rico yang terakhir kali bertemu masih bocah ingusan sekarang telah membangkitkan birahiku.

Setelah selesai dengan pekerjaanku aku langsung mandi. Aku dapati juga Rico telah selesai mandi dan sedang bersiap-siap untuk wawancara kerjanya pukul 10 nanti. Entah mengapa pagi itu aku ingin terlihat cantik di mata Rico. Aku pun berdandan, padahal biasanya aku ga pernah pakai kosmetik jika tidak mau berpergian. Aku menggunakan celana legging agar pantatku bisa terlihat menonjol dan terlihat cetakan celana dalamnya. Lalu aku mengenakan baju kaos yang ketat dan bra yang kekecilan yang sudah lama tak ku kenakan agar toketnya terlihat menyembul dan terlihat belahannya. Entah kenapa aku seperti anak ABG yang ingin mencari perhatian laki-laki.

Setelah selesai berdandan aku pun keluar kamar. Jam dinding menunjukkan pukul 9 kurang 5 menit. Kudapati Rico sedang berbenah dengan tasnya, mungkin sedang memeriksa bawaan untuk persiapan wawancarnya.

“Udah siap Rico?” Tanyaku memulai pembicaraan.
Aku berjalan berlenggak-lenggok layaknya pragawati yang memaerkan bokong menghampiri Rico.

“Eh, tante.. Doa in aja ya biar bisa diterima.” Jawabnya.
“Ya iya lah tante doa in, nanti kalau sudah diterima tinggalnya di sini aja ya Rico..” Entah kenapa ucapan itu tiba-tiba terlontar dariku. Padahal dari rencana awal juga Rico akan ngekost kalau sudah diterima.

“Ah, ntar ngerepotin tante.. Rico lebih baik nge-kost aja..”
“Gapapa kok Rico, kaya sama siapa aja..” Aku menyilangkan kakiku berharap Rico  melihat bokongku yang tercetak di celana legging.
“Oh ya, emang wawancara kerjanya sampai kapan Rico..?” lanjutku lagi.

“Sampai hari kamis tante, tapi Rico baru pulangnya hari sabtu, hari jumat nya Rico mau jalan-jalan dulu.. boleh kan tante?” Jawabnya seperti biasa tak ada reaksi yang berlebih dari Rico setelah kupamerkan bokongku.

“Ah gapapa kok’ Rico, lebih lama lagi juga gapapa kok”
Ingin rasanya aku bertelanjang ria di depan Rico dan mendekapnya. Ah.. tapi aku masih belum cukup gila. Tak lama kemudian Rico pun berangkat untuk wawancara kerjanya. Seharian itu pikiranku terus menjurus ke kontol Rico yang menjadikan rasa penasaranku cukup tinggi.

Esok harinya rutinitas yang biasa pun berlalu, jam 7 pagi suami dan anak-anak ku sudah pada berangkat. Kali ini Rico sudah bangun dari pagi otomatis acara masturbasi ku pun terhambat. Selama ini aku masturbasi selalu dengan rangsangan melihat bokep di internet yang komputernya ada di ruang tamu. Aku tidak terbiasa masturbasi dengan imajinasiku tanpa rangsangan secara visual. Dan rasanya tidak mungkin juga masturbasi dengan mengintip Rico seperti kemarin, Rico sekarang sudah terbangun, kalau ketahuan bisa berabe.

Ah, tapi bisa aja kan minta langsung Rico untuk memperlihatkan kontolnya. Pikiran gila terbesit di otakku. Ah, gila kali nanti kalau Rico lapor ke kakak ku, trus nanti suami ku bisa tahu juga. Tapi kalau Rico nya ikut terangsang dia pasti tidak akan ngelaporin terus aku juga bukan hanya bisa melihat kontol Rico tapi bisa juga ngerasain memek ku di hujamnya dengan kontolnya yang gede. Aaaahhh.. pasti nikmat pikirku. Tapi apa aku bisa membuat Rico terangsang. Ayo Amel, kamu pasti bisa ! Aku benar-benar sudah kehilangan kewarasan. Nafsu sex menguasai diriku dan aku pun benar-benar melaksanakan rencana gilaku itu.

Tidak seperti biasanya pagi itu aku mandi lebih awal, pekerjaan rumah yang biasa kukerjakan aku abaikan dahulu. Setelah mandi aku pun berdandan agar terlihat cantik. Setelah kupilih-pilih aku pun memutuskan daster tipis warna pink untuk kukenakan. Aku putuskan tidak menggunakan bra dan celana dalam agar Rico bisa melihat cetakan putingku dan akan kupertontonkan memek serta bokong ku secara langsung. Pokoknya Rico harus terangsang melihatku.

Setelah selesai berdandan aku pun langsung mencari sosok keponakanku itu, dan kutemui dia di ruang tamu sedang membaca koran.

“Pagi Rico… mau pergi jam berapa hari ini?”
“Biasa tante jam 9… memang ada apa tante?” Kali ini Rico mulai mengamati tubuhku.
“Ah gapapa ko’.. Bisa minta tolong ga angkatin jemuran ke atas..”
“Iya tante bisa, mana jemurannya?”

Setelah menunjukan jemurannya Rico pun mengangkatkannya. Aku sengaja jalan terlebih dahulu dengan harapan saat di tangga Rico bisa melihat bokongku yang tidak terbungkus celana dalam secara langsung. Dan memang seperti yang aku perkirakan, saat di tangga Rico melihat bokongku meski dengan curi-curi. ketika sudah sampai atas kulihat besarnya tonjolan di celana Rico yang menandakan sudah ereksi.

“Loh, sudah bangun lagi Rico?” tanyaku ketika sampai di atas.
“Maksud tante? “ Rico nampak bingung.
“Itu dede yang di celana nya?” Mata ku tertuju ke tonjolan di celana Rico.
“Eh, ah.. eh..” Rico tampak salah tingkah dan tak dapat menjawab.
“Rico terangsang ya lihat tante?” tanyaku lagi.

Rico tampak masih salah tingkah dan tidak menjawab pertanyaanku.
“Boleh ga tante lihat dedenya Rico?” Aku pun mulai membuka gesper dan kancing celana Rico.
“Ja.. ja.. jangan tante..” kata Rico.

Namun tak kulihat penolakan Rico terhadap apa yang aku lakukan. Aku pun terus membuka celana Rico. Kudapati kontol yang besar yang sudah ereksi kencang. Besarnya hampir sama dengan dengan kontol-kontol bule yang aku lihat di film bokep, namun punya Rico lebih pendek sedikit.

CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - CERITA SEX - CERITA 18+ - CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - Aku pun langsung melahap kontol Rico yang besar ke dalam mulutku. Mulutku penuh sesak dengan kontol Rico dan rasanya mulutku tidak bisa menampung panjangnya kontol Rico. Rico terlihat menikmati permainan mulutku di kontolnya, begitu juga aku. Birahiku langsung menggebu-gebu, kontol yang selama ini kudambakan dan kuhayalkan sekarang bisa kurasakan di mulutku dan aku pun tak sabar untuk menerima sodokan kontol Rico yang besar ini.



Aku pun menyudahi permainan mulutku, kini aku tarik Rico ke kamar tamu yang tepat di sebelahku.
“Jangan ah tante, nanti Om Joko tahu..”
“Ayo lah, kalau Rico ga bilang pasti ga akan tahu..” Jawabku sambil menarik tangan Rico ke kamar.

Rico pun menuruti ajakan ku. Ku dudukan Rico di ranjang dan aku pun langsung membuka dasterku yang membuatku menjadi telanjang bulat. Rico nampak terbelalak melihat tubuh bugilku terpampang di depannya. Lalu aku lucuti satu per satu pakaian Rico hingga sama telanjangnya denganku. Dadanya yang berbidang membuatku tak tahan. Berbeda sekali dengan perut Mas Jokoyang buncit dan dadanya yang kendur.

Aku langsung naik ke atas Rico. Kuciumi mulut Rico dengan penuh nafsu. Kugesek-gesekan kontolnya yang tegang ke bibir memek ku yang sudah membasah. Dan.. clepp.. terasa sensasi luar biasa waktu pertama kontol Rico masuk ke memek ku. Terasa terganjal nikmat memekku. Lalu aku pun mulai bergoyang, berbeda sekali dengan waktu dengan Mas Joko. Biasanya aku harus bersusah payah menggoyang agar kontol Mas Joko mengenai titik sensitifku, namun dengan kontol Rico yang besar hanya dengan sedikit goyang titik sensitifku sudah terasa nikmat. Dan hanya dengan sekitar tiga menit aku pun mencapai orgasme yang luar biasa.

“Aaahhh……. Kamu di atas ya sayang…” aku minta untuk bertukar posisi, dan tak lama kemudian Rico sudah menindihku dengan kontol yang tertancap di memek ku.

“Tante haus Rico, puasin tante.. puasin tante sayang…”
Mulutku mulai meracau tak karuan. Aku terbawa melayang birahiku yang mengebu dengan diiringi kocokan kontol Rico yang perkasa. Aku berada di puncak kenikmatan birahi yang selama ini tak bisa aku dapatkan dari suamiku Mas Joko. Tubuhku terasa panas, keringat bercucuran dari tubuhku.
Tak aku bayangkan dia keponakan dari kakak kandungku sendiri yang masih punya pertalian darah.

Aku hanya menganggap dia lelaki perkasa yang bisa menyirami birahiku yang dahaga.
“Terus sayang… terus… aaaahhhhh…”

Aku pun mencapai orgasme yang kedua. Orgasme yang yang beruntun dengan posisi Rico yang masih sama. Baru kali ini aku merasakan multi orgasme, orgasme yang begitu dasyat yang menjadikan tubuhku berkejang hebat. Sungguh perkasa sekali keponakan ku ini.
Sudah hampir satu jam memek ku dihujam kontol Rico yang perkasa. Sudah 6 atau 7 kali aku mencapai orgasme, ah untuk apa aku menghitung. Aku hanya menikmati…

Nampaknya sekarang juga Rico mau keluar, kocokannya terasa semakin cepat tidak beraturan. Kontolnya kurasa lebih menegang di memek ku. Beberapa saat kemudian terasa cairan hangat menyemprot di memek ku. Dan aku pun mencapai orgasme untuk entah yang keberapa kali.

Kurasakan banyak sekali cairan sperma yang keluar dari kontolnya Rico sampai meluap keluar dari memek ku. Lalu setelah kontolnya dicabut dari memek ku aku pun langsung menjilati kontol Rico, membersihkan cairan sperma yang menempel di kontolnya sampai bersih. Aku menjilati sampai kontol Rico layak tak tegang lagi. Bahkan walaupun sudah loyo kalau aku perhatikan masih lebih besar dibandingkan dengan kontol Mas Joko yang ngaceng. Sungguh perkasa keponakanku ini.

Setelah satu jam lebih kami bergulat Rico pun pergi untuk wawancara kerjanya. Hari itu aku rasa lemas sekali dan aku pun mengerjakan pekerjaan rumahku dengan malas. Aku sangat menikmati dan puas dengan pelayanan Rico. Nampaknya Rico pun demikian. Terbukti dengan terus diulanginya setiap pagi sebelum Rico berangkat wawancara kerja.

Akhirnya Rico pun diterima kerja. Aku sudah menawarinya untuk tinggal bersama, aku masih ingin dipuaskan oleh sepupuku Rico namun ia menolaknya dengan alasan tak enak saat bertemu Om Joko. Rico pun mengekost tak jauh dari rumah kami dan kami pun masih suka mencuri-curi waktu untuk saling memuaskan birahi.

Di satu sisi aku merasa berdosa terhadap Mas Joko, aku merasa hina dengan menggadaikan kesetiaanku sebagai seorang istri. Tapi si sisi lain aku hanya seorang wanita biasa yang ingin terpenuhi kebutuhan bathinku.

1 comment:

  1. KABAR GEMBIRA !!
    INGIN BERMAIN ISENG2 BERHADIAH ?
    JOIN SEGERA BERSAMA KAMI
    WEBSITE JUDI ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA
    www[dot]PianoQQ[dot]net
    *7 Permainan Dalam 1 User ID loh !!
    Poker | BandarPoker | AduQ | BandarQ | CapsaSusun |
    Domino99 | Sakong
    * Bonus Rolinggan Terbesar
    * Bonus Referal Seumur Hidup
    * RANDOM Bonus :)
    Hanya di PianoQQ BANYAK KEJUTAN-KEJUTAN !!
    yang Menantikan anda !!!!!
    Dengan Fasilitas Mewah :
    - Cs yang cantik siap Membantu 24 Jam
    - Bonus Refferal dibagikan setiap10 hari :)
    - WD Tanpa Batas
    - 100% Bebas dari BOT
    - Kemudahan Melakukan Transaksi dari 5 Bank Besar
    BCA - MANDIRI - BNI - BRI - DANAMON
    - Ribuan Meja game & Puluhan ribu Real player setiap
    harinya
    Semua Hanya bisa didapatkan di PianoQQ
    - Minimal Deposit dan WD hanya 20Rb ! :0
    - WD tanpa Batas
    CONTACT PERSON :
    BBM : DD359B84
    WA : +855123456789
    FACEBOOK: Pianoqq
    LINE : Pianoqq
    INSTAGRAM : Pianoqq

    ReplyDelete