TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA AGAN !!! SEMOGA BERMANFAAT UNTUK MENAMBAH LIBIDO DAN MENAIKKAN NAFSU SEKS AGAN.APABILA AGAN SETELAH MEMBACA TIDAK SANGE DIANJURKAN SEGERA KONSULTASI KE DOKTER SPESIALIS KELAMIN TERDEKAT...

Sunday, October 1, 2017

CERITA JAMIN SANGE - BERAWAL DARI TEMPAT FITNNES BERUJUNG SEKS

CERITA SEKS

CERITA JAMIN SANGE - BERAWAL DARI TEMPAT FITNNES BERUJUNG SEKS.Suatu hari cutiku di Bandung, aku menyempatkan diri untuk fitness, menjaga kondisi badanku. Aqu kerja di Jakarta, di sebuah event organizer ternama. Hampir setiap dua hari sekali sehabis pulang kerja aqu fitness di sebuah hotel, dgn peralatan fitness yg lengkap.

Maklum, pekerjaanku membutuhkan vitalitas tinggi. Maka meskipun libur di Bandung, atau tepatnya pulang ke kampung halaman, aqu tak pernah melewatkan olahragaqu yg satu ini.. O ya, aqu Aryadi, biasa dipanggil Ary. Usiaqu 30 tahun, dan belum menikah. Tentunya hal ini merupakan keuntunganku untuk bisa menikmati masa bujang lebih lama, menikmati dan merasakan kehidupan.

CERITA SEX - CERITA 18+ - CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - Sebenarnya tujuan fitnessku semula iseng, ingin melihat perempuan- perempuan sexy berpakaian ketat (baju senam), tapi akhirnya terasa manfaatnya, otot perutku rata, bisep dan trisepku terbentuk, hingga membuatku percaya diri. Tapi tentunya kegiatanku ngeceng perempuan berpakaian sexy tak pernah kulewatkan. Sembari menyelam minum air.. he he hee.

Ok, akhirnya kupilih sebuah hotel di bilangan Asia Afrika. Aqu membiasakan tak langsung pulang ke rumahku. Satu hari cutiku, kumanfaatkan untuk menikmati Bandung sendirian, daripada dgn orang-orang rumah. Orang tuaqu termasuk old fashion, yg penuh dgn aturan ketat, meskipun ku sadar hal
itulah yg dapat membuatku hidup mandiri.

BACA JUGA!!! CERITA JAMIN SANGE - BERCINTA DENGAN JAMU GENDONG BOHAYYYYY

Hari itu masih sore sekitar pukul 16. 30. Setelah aqu cek in dan beristirahat sebentar, kumanfaatkan fasilitas fitness gratisku. Aqu mulai mengganti bajuku dgn celana pendek dan t-shirt tanpa lengan.

Ketika aqu memasuki ruang fitness, aqu melihat sekeliling, masih agak kosong. Hanya ada beberapa pria di beberapa alat. Hmm, this is not my lucky day, pikirku sembari berjalan menuju sepeda statis. Ku kayuh sepeda itu sekitar lima menit dan beralih ke beberapa alat lainnya.

Sepuluh menit menjelang pukul lima sore, satu, dua perempuan masuk. Ok, this isn’t my unlucky day after all. Aqu makin semangat menarik beban. Diikuti beberapa perempuan lainnya, yg tentunya berpakain senam, warna-warni, ada yg memakai celana panjang cutbray dan kaos ketat, short pants dan atasan model sport bra, menambah indahnya pemandangan tempat fitness tersebut.

Beberapa di antara mereka ada yg duduk, ada yg ngobrol, cekikikan, dan mencoba beberapa alat. Oh, mungkin mereka mau ber-aerobic, pikirku.

Betul saja ketika seorang perempuan berpakaian seperti mereka masuk dan menotak-ngatik tape compo, dan terdengarlah suara musik house dgn tempo cepat. Masing-masing mereka menyusun barisan dan mulai bergerak mengikuti instruktur. Gerakan demi gerakan mereka ikuti. Masih pemanasan.

Tiba-tiba seorang perempuan masuk, sangat cantik dibanding mereka, tinggi 165 kira-kira, rambut panjang diikat buntut kuda, memakai pakaian senam bahan lycra mengkilat warna krem dgn model tank top dan g-string di bokongnya. Bongkahan bokongnya tertutup lycra ketat warna krem lebih muda, sehingga menyerupai warna kulit tangannya yg kuning langsat hingga kaki yg tertutup kaos kaki dan sepatu.

CERITAJAMINSANGE

Woow, sangat seksi. Tak sengaja kulihat bagian dadanya karena handuk yg menggantung di pundak ditaruhnya dikursi dekat dgn alat yg kupakai. Tonjolan putingnya terlihat jelas sekali, menghiasi tonjolan indah yg kira-kira 36 b ukurannya. Sedikit melirik ke arahku lalu akhirnya mencari barisan yg masih kosong dan mengikuti gerakan instruktur. Dadaqu berdegup kencang pada saat dia melirik
meskipun hanya sedetik.

CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - CERITA SEX - CERITA 18+ -Gerakan demi gerakan instruktur diikutinya, mulai dari gerakan pemanasan hingga gerakan cepat melompat-lompat sehingga bongkahan buah dada bergerak turun naik. Gagangku mulai membengkak seiring dgn lincahnya gerakan si dia. Mataqu terus tertuju pada si dia. Posisiku kebetulan sekali membentuk 45 derajat dari samping kirinya agak ke belakang. Hmm betapa beruntungnya diriku. Hingga akhirnya dia melaqukan gerakan pendinginan.

Keringat membasahi bajunya, tercetak jelas di punggung dan dadanya, sehingga tonjolan puting itu terlihat jelas sekali, ketika dia memutar badan ke kiri dan ke kanan. Hingga akhirnya aqu dibuat malu. Ketika aqu memperhatikan dia, dia pun memperhatikanku lewat pantulan kaca cermin yg berada di depannya ketika aqu mengalihkan pandangang ke kaca. Dia tersenyum kepadaqu lewat pantulan cermin. Entah berapa lama dia memandangku sebelum aqu sadar dipandangi. Aqu
langsung memalingkan muka dan beranjak dari alat yg kupakai.

Aqu segera berganti pakaian untuk berenang. Segera kuceburkan diri untuk mendinginkan otak. Dua atau tiga balikan kucoba berganti gaya hingga akhirnya balikan ke empat gaya punggung, kepalaqu menabrak seseorang dan terjatuh menyelam ke air. Sama-sama kami berbalik dan setelah berbalik ku sadar yg ku tabrak adalah bokongnya si dia yg telah berganti pakaian renang, potongan high
cut di pinggul dgn warna floral biru yg seksi. Kini tonjolan putingnya tersembunyi dibalik cup baju renangnya, membuatku sedikit kecewa.

“Eh, maaf Mbak, nggak kelihatan, habis gaya punggung sih” kataqu meminta maaf.

“Nggak kok Mas, aqu yg salah, nggak lihat jalur orang berenang”, jawabnya sembari mengusap muka dan rambutnya ke belakang.

Si dia tersenyum kembali ke arahku, sembari lirikan matanya menyapu dari muka hingga bagian pusarku.

“Kenalan dong, aqu Aryady, biasa dipanggil Ary”, kataqu sembari menyodorkan tangan. Dijabatnya tanganku sembari berkata

”Linda, lengkapnya Melinda”, jawabnya.

Kami menepi ke bibir kolam, sembari mencelupkan diri se batas leher masing-masing. Kami duduk bersampingan.

“Baru disini Mas?”, Linda mulai lagi membuka pembicaraan.

“Iya, tapi jangan panggil Mas, Ary aja cukup kok. Aqu asli Bandung, tapi memang baru kesini.. Aqu kerja di Jakarta. Kamu Lin?”, ku balik bertanya.

“Aqu asli Bandung juga, kerja di bank , jadi CS. Deket sini kok, seberangan. Aqu biasa aerobic dan renang disini, dua hari sekali, yg ada jadwal aerobicnya saja”.

Pembicaraan kami berkembang dari hal kerjaan mengarah ke hal-hal yg lebih pribadi.Linda baru putus dgn pacarnya, kira-kira dua minggu yg lalu. Keluarga pacarnya tak setuju dgn Linda dan pacarnya dijodohkan dgn orang lain pilihan keluarganya. Agak sedih Linda bercerita hingga..

“Lin, balapan yuk ke seberang, gaya bebas”, ajakku.

“Hayo, .. siapa taqut?”, jawabnya.
Kami berdua berlomba sampai sebrang. Aqu sedikit curang dgn mendorong bahunya ke belakang sehingga Linda sedikit tertinggal. Pada saat aqu duluan di seberang..

“Ari, kamu curang, kamu curang”, rengeknya sembari memukul-mukul tanganku.

Aqu tertawa-tawa dan bergerak mundur menjauhi Linda. Dia mengejarku, sampai akhirnya”Byurr, .”., aqu terjatuh kebelakang. Kakiku menyenggol kakiknya hingga diapun terjatuh dan kami berdua tak sengaja berpelukan. Dadanya yg empuk menyentuh dadaqu, membuat gagangku kembali membengkak.

CERITA DEWASA - CERITA MESUM - CERITA JAMIN SANGE - CERITA SEX - CERITA 18+ - CERITA SEKS - CERITA SEKS BERGAMBAR - Ketika sama-sama berdiri, kami masih berpelukan meski agak renggang. Kami saling pandang, kemudian Linda memelukku kembali. Kesempatan ini tak ku sia-siakan dgn balas memeluknya. Udara Bandung yg dingin pada sore yg beranjak malam tersebut, menambah kuatnya pelukan kami. Gagangku yg sedari tadi mengeras menyentuh perut bagian bawahnya Linda, atau tepatnya diatas

kemaluan Linda sedikit. Bokong Linda bergerak mendorong, hingga gagangku
geli terjepit antara perut Linda dan perutku. Berulang-ulang Linda melaqukan itu,
sehingga darahku berdesir.

“Emhh.”., Linda bergumam.

Sadar aqu berada di tempat umum, meskipun kolam renang agak sepi, hanya ada tiga orang selain kami, membuatku agak sedikit melepaskan pelukan meski
sayg untuk dilaqukan.

“Lin, mending kita sauna yuk!”, ajakku menetralkan suasana.

Linda terlihat agak kecewa dgn sikapku yg sengaja kulaqukan.

“Oke!”, jawabnya singkat.

Kami berdua mengambil handuk di kursi pinggir kolam, dan berjalan
bersamaan, menuju ruang sauna yg tak jauh dari kolam renang. Terbayg apa
yg dilaqukan Linda saat di kolam, membuatku menerawang jauh menyusun
rencana dgn Linda selanjutnya.



“Kosong.”., kataqu dalam hati melihat ruang sauna.

Kami berdua masuk, dan aqu sengaja mengambil tempat duduk dekat pintu, sehingga orang lain tak dapat melihat kami beruda lewat jendela kecil pintu sauna.

“Lin.”., belum sempat aqu bicara, Linda menciumku di bibir.

Bibir kami saling berpagut melaqukan french kiss. Penetrasi lidah Linda di mulutku, menunjukkan dia sangat berpengalaman. Tangan Linda memegang dadaqu, kemudian mengusap menyusuri perut hingga sampai pada gagangku yg sudah berdiri dari tadi. Linda meremas gagangku yg masih terbungkus celana renang, sementara kuremas dua gunung montok. Betapa kenyal dan kencang sekali buah dada.

Temperatur ruang sauna menambah panasnya hawa disana. Kubalik Linda membelakangiku. Kuciumi tengkuknya, dan ku remas buah dada

”.Emhh.. Ary.. ahh”,

Linda melenguh. Ku susupkan tanganku ke buah dada, dari celah baju renangnya. Ku pilih putingnya, dan membuat Linda sedikit menjerit, dan menggelinjang. Untungnya ruangan sauna kedap suara.

“Ary, aqu butuh kamu Ry, .. malam ini saja.. ahh.”., Linda berbisik di

telingaqu, sembari masih kumainkan putingnya.

“Lanjutkan di kamarku yuk, ..!” ajakku.

Punggung Linda menjauhi badanku dan berbalik.

“Kamu cek in di sini.?”, tanyanya dgn muka sedikit gembira.

“Bukannya kamu.”.

“Ya sayang.”., sembari akhirnya kutempatkan jari telunjukku di mulutnya.

Akhirnya kujelaskan alasanku. Satu-satu kami keluar dari ruang sauna. Linda bergegas ke ruang ganti. Begitupun diriku. Setelah siap, Linda menenteng tasnya dan kami pun berjalan bersamaan.

Kami berjalan sembari memeluk pinggang masing-masing, layaknya sepasang kekasih yg sudah lama pacaran. Stelah mengambil key card dari recepsionist, kami naik ke kamarku di 304.

Setelah masuk, pintu ditutup, dan langsung kami merebahkan diri di ranjang. Untung ku pilih tempat tidur sharing. Linda masih memakai baju seragam banknya, lengkap dgn blazer, sepatu hak tinggi dan stocking hitam menggoda. Seksi sekali!

Linda di bawah sementara aqu diatasnya menciumi bibimnya. Sesekali kujilat leher dan telinganya. Linda meracau memanggil-manggil namaqu. Kubuka blazernya.

Dari blouse putih tipis yg masih menempel, terlihat jelas puting berwarna coklat menerawang. Hmm, sengaja tak memakai bra pikirku. Kubuka kancingnya satu persatu. Kujilati dadanya. Lidahku menyapu dua bukit kembarnya yg mengencang.

Rambutku diusapnya sembari dia melenguh dan memanggil namaqu berkali-kali.

Sesekali kugigit putingnya. Roknya kusingkapkan, ternyata dibalik stocking hitamnya itu, Linda tak memakai

CD lagi. Ku jilat kemaluan Linda yg masih terhalang stocking. Noda basah di bibir kemaluan tercetak jelas di pantyhosenya. Linda semakin mecarau dan menggelinjang. Ku gigit sobek bagian yg menutupi kemaluannya yg basah. Kujilati labia mayoranya. Perlahan kusapu bibir kemaluan merah merekah itu. Kucari klitorisnya dan kumainkan lidahku di sana. Linda mengejang hebat, tanda orgasme pertamanya.

“Emhh Arryy.. ahh”, Linda sedikit berteriak tertahan.

“Makasih sayg.. oh.. benar-benar nikmat..!”.

“Pokoknya ganti stocking ku mahal nih”, Linda merengek sembari cemberut.

“Oke, tapi puaskan dulu aqu Lin, .”., jawabku sembari rebahan di ranjang. Linda kemudian berbalik dan berada di atasku. Blouse terbuka yg masih menempel itu disingkirkannya. Hingga terpampanglah dua bukit menggantung di atasku. Kemaluan basah Linda terasa di perutku. Rok yg tersingkap dilepasnya lewat atas.

Tinggal stocking yg masih menempel, sepatunya pun telah lepas. Linda kembali menciumiku. Lidahnya menyapu dadaqu dan putingku. Sesekali digigitnya, membuatku juga menggelinjang kegelian.

Kemudian lidahnya menyapu perutku hingga sampai ke gagang kemaluanku yg tegak. Linda mengocoknya perlahan. Ujung lidahnya menari di lubang kencingku. Rasa hangat itu terasa manakala lidahnya menyapu seluruh permukaan kemaluanku. Seluruh gagang kemaluanku terbenam di mulut Linda. Sembari dikocok, keluar masuk mulutnya Linda.

“Ohh..!” aqu pun tak luput meracau.

Hampir terasa puncakku tercapai, ku dorong Linda menjauhi kemaluanku, aqu bangun dan berlutut di belakang Linda.

“Masukkin Ry, fuck me please, Ohh.. arrghh.. Arryy!”, Linda berteriak seiring dgn masuknya gagang kemaluanku sedikit-demi sedikit lewat celah stocking yg kugigit tadi.

“Bless.”..Bokong Linda bergerak maju mundur, demikian juga bokongku, saling berlawanan.

“Oh.. ooh.. ahh.. ahh.. God, .. fuck me harder.. Aaahh.. Ary.. yes”, begitulah kalimat tak beraturan meluncur dari mulut Linda , bersamaan dgn semakin capatnya gerakanku.

Ku remas-remas bongkahan bokong seksinya. Linda menjilati jari-jarinya sendiri.

“Mmhh.. Aaahh.. mmh.”., desah Linda yg membuatku semakin bernafsu untuk menggenjot bokongku.

Kemudian kami berganti posisi. Aqu berbaring dan Linda berada di atasku. Linda mengambil ancang-ancang untuk memasukkan kemaluanku ke dalam kemaluan basahnya. Linda terlebih dahulu mengusap-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Aqu makin kelojotan dgn perlaquan Linda . Centi demi centi kemaluanku dilahap kemaluan Linda .

“Blessh.”., lengkap sudah kemaluanku dilahap kemaluannya.

Linda bergerak turun naik beraturan. Buah dada bergoyg turun naik pula. Pemandangan indah terebut tak kulewatkan saat badanku bangun, dan wajahku menghampiri buah dada. Kuremas dua gunung kembar yg begoyg mengikuti irama siempunya. Kujilati dan kusedot bergantian.

“Errgh.. erghh.. ahh.”., Linda mendesah tanda menikmati genjotannya sendiri.

Kini kutarik badan Linda sehingga ikut berbaring di atas badanku. Ku mulai menggenjot bokongku dari bawah. Linda teridam dan menengadahkan kepalanya, dan sesaat kemudian Linda berteriak meracau.

“Arrgghh.. oohh.. aah.. enakkhh.. aahh.. nikmathh.. ooh.”., serunya.



Kuyakin posisi seperti ini membuatnya merasakan sensasi yg tiada duanya. 5 menit dgn posisi seperti itu, Linda mengejang, dan berteriak panjang

”, AARRGHH.. Shit.. Uuuhh.. Ary.. aaihh.”., tanda dia mencapai orgasme.

Terlepas kemaluanku dari kemaluannya tatkala Linda ambruk di sisiku. Linda ngos-ngosan kecapean. Kini giliranku untuk mendapatkan kepuasan dari Linda.

Kubalik badan penuh keringat yg mengkilat terkena cahaya lampu. Sungguh seksi sekali dia saat itu. Kubuka kedua kakiknya, dan ku lucuti stocking hitam yg masih menempel di kakinya yg mulus. Terlihat indah kaki nan putih mulus dari bokong hingga betis. Kujilati lubang anus Linda , dan membuat dia sedikit mengangkat bokongnya keatas.

“Please.. Ary.. not now.. Give me a break.. Ohh.”., ratapnya ketika mendapat perlaquanku.

Aqu tak mempedulikan ratapannya. Justru aqu semakin gila dgn perlaquanku, menjilati lubang anusnya dan membuat penetrasi di lubangnya dgn lidahku. Area perineumnya pun tak luput ku jilati. Hingga akhirnya kuputuskan untuk mensodomi Linda, karena kulihat lubang anus Linda agak sedikit besar dibanding orang yg belum pernah disodomi.

“Lin, siap ya.”., kataqu sembari mengusapkan ludahku di kemaluan yg masih berdiri tegak.

“Apa.., mau apa Ry.. kamu ma.. AAHH, .. Aryy.. Janng.. aahh”, belum selesai Linda
bicara, aqu telah menancapkan kemaluanku di anusnya.. begitu hangat, sempit dan lembut.

Kutarik kembali perlahan dan kumasukkan lagi. Iramanya ku percapat. Linda pasrah,
dan meracau tak karuan.

“Eh.. Ehh.. gimana, .. eh.. enak.. lin..?, tanyaqu sembari menggenjot bokong
Linda seksi nan aduhai.

“Ohh.. Arriieh.. aagh.. nikmat rii.. ah.. Shitt.. C’mon.. harder baby.”., jawabnya.

10 menit aqu memompa gagang kemaluanku di anusnya, terasa cairan air mani
sudah ada di ujung kepala kemaluanku. Buru-buru kutarik keluar kemaluanku,
dan kubalik Linda menghadapku. Sembari kukocok, air maniqu muncrat di muka
Linda . Linda yg tak siap menerima air maniqu di mukanya, mengelengkan kepala
kiri dan kanan, hingga air maniqu membasahi rambut dan pipinya. Hingga
akhrinya mulutnya terbuka, dan sisa semprotan air maniqu masuk di mulutnya.

Setelah air maniqu habis, dia mengulum kemaluanku. Aqu yg masih merasa
geli namun nikmat, semakin menikmati sisa-sisa orgasme panjangku.

“God.. Thank you dear.. Linda.”., kataqu sesaat setelah roboh ke samping Linda.

“Curang lagi kamu Ry, .. Tau gitu ku minum semuanya.. kasi tau kek mau mucrat
di muka, gitu”, Linda cemberut menjawabnya.

Aqu hanya tersenyum. Tak terasa kami bercinta cukup lama, hingga jam 10 malam.

Akhirnya Linda memutuskan untuk bermalam di kamarku. Kami masih
melaqukannya beberapa kali hingga subuh. Toh, hari itu akhir pekan dan
Linda memang libur di hari Sabtu. Pertemuan pertama itulah pula yg membuat
kami berpacaran selama 6 bulan hingga akhirnya kami putus. Masih banyak
Linda yg lain.

No comments:

Post a Comment